Kamis, 11 April 2013

Apa itu kanker ovarium ?

Kanker ovarium adalah sebuah penyakit sel tumor ganas didalam ovarium wanita. Merupakan salah satu tumor yang paling sering ditemukan pada organ reproduksi wanita. Dikarenakan jaringan di dalam ovarium dan kompleksitas fungsi endokrin, sulit mendeteksi apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Saat diagnosis, mayoritas sel kanker sudah menyebar ke organ disekitarnya.

Tingkat kematian tumor ganas ovarium menduduki urutan pertama pada onkologi ginekologi. Sudah menjadi ancaman serius buat kehidupan dan kesehatan para kaum wanita. Setelah ditemukan adanya kanker ovarium, sekitar 2/3 diantaranya sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu tingkat kelangsungan hidup dalam waktu lima tahun hanya tinggal 20%-30%. Setelah timbul penyakit, sedikit yang bisa hidup sampai 3 tahun. Semakin tua usianya, tingkat kematian kanker ovarium juga semakin tinggi.

Namun masih ada harapan seperti, semakin cepat terdeteksi kanker ovarium dan menggunakan teknik pengobatan yang maju akan mendapatkan hasil pengobatan yang efektif, memperpanjang kehidupan wanita dan meningkatkan kualitas hidup.
Apa yang menjadi penyebab kanker ovarium ?

1. Faktor lingkungan : tingkat kejadian kanker ovarium lebih tinggi di negara industri yang berkembang dan wanita dilapisan masyarakat atas, kemungkinan berhubungan dengan pola makan yang tinggi kolesterol. Selain itu, radiasi komputer, asbes dan talek dapat meningkatkan resiko terkena kanker ovarium. Merokok dan kurangnya vitamin A,C,E juga ada kaitannya.

2. Faktor endokrin : kanker ovarium lebih banyak terjadi pada nulipara atau wanita steril. Kehamilan tampaknya memiliki efek melawan kanker ovarium. Menurut kedokteran, ovulasi yang setiap hari menyebabkan epitel ovarium rusak berulang kali, ada hubungannya dengan kanker ovarium. Selain itu, kanker payudara, kanker endometrium dan kanker ovarium mudah terjadi bersamaan. Ketiga penyakit ini mempunyai sifat ketergantungan terhadap endokrin.

3. Faktor genetik dan keluarga : sekitar 20%-25% pasien kanker ovarium anggota keluarganya mengidap kanker.

Kanker Ovarium
Populasi beresiko tinggi mengidap kanker ovarium

Kanker ovarium terjadi pada wanita dengan disfungsi ovarium, seperti menstruasi tidak teratur, menopause dini, sering sakit mens, tidak dapat melahirkan, aborsi dan populasi sejarah keluarga.

Kanker ovarium dapat terjadi pada semua usia. Semakin tinggi usianya, semakin tinggi juga insidensitasnya. Lebih sering ditemukan pada wanita menopause dan pasca menopause. Beda jenis kanker ovarium, beda juga pembagian usianya. Kanker epitel ovarium meningkat dengan cepat sesudah usia 40 tahun, usia puncak adalah 50-60 tahun, secara bertahap menurun setelah usia 70 tahun.

Terhadap populasi beresiko tinggi harus lebih memperhatikan gejala awal kanker ovarium. Pendeteksian dini terhadap pengobatan kanker ovarium juga lebih efektif.
Apa saja gejala dari kanker ovarium ?

1. Nyeri perut berketerusan.

2. Menstruasi tidak teratur, pendarahan pada rahim yang tidak teratur, pendarahan pasca menopause.

3. Gejala akhir menunjukkan adanya penurunan berat badan secara progresif.

Tanda-tanda

1. Adanya benjolan pada kedua sisi perut bagian bawah.

2. Benjolannya tidak bergerak.

3. Asites, dan sebagian besar berdarah.

4. Hilang nafsu makan dalam jangka waktu yang panjang, penurunan berat badan secara progresif, lemah dan lesu.

Kadangkala penyakit lain juga bisa menyebabkan gejala yang sama, belum tentu adalah kanker. Namun, gejala kanker stadium awal kadangkala tersembunyi, tidak akan berketerusan. Oleh karena itu, jika muncul gejala seperti yang telah disebutkan harus segera melakukan perawatan medis. Agar bisa didiagnosa lebih dini dan melakukan pengobatan.
Metode pendiagnosaan ada apa saja ?

Diagnosa pencitraan beberapa tahun terakhir ini berkembang terus menerus, memiliki bimbingan bermakna pada pengobatan kanker ovarium. Membantu menentukan stadium kanker ovarium dan memahami ada tidaknya kekambuhan dan prognosis.

1. Dengan USG dapat memastikan letak benjolan pelvis, ukuran dan sifat, kistik atau substansial.

2. Pemeriksaan X-Ray dapat mengetahui letak dan sifat benjolan pelvis, menentukan stadium tumor, membantu pemeriksaan kekambuhan pasca operasi.

3. CT scan dan MRI.

4. Biopsi. Dengan laparoskopi mengambil jaringan ovarium untuk diperiksa dibawah mikroskop. Biopsy adalah satu-satunya cara memastikan diagnosa kanker ovarium. Diagnosis dini kanker ovarium sangat sulit, gabungan dari berbagai cara diagnosis membantu mendiagnosis dini kanker ovarium.

Kanker Ovarium 2
Metastasis dan Stadium Kanker Ovarium

Stadium

Tingkat penyebaran

Tingkat rata-rata kelangsungan hidup dalam 5 tahun

Stadium I perbatasan ovarium dan tumor, termasuk kanker ovarium stadium awal 90%

Stadium II lesi tumor pada satu atau kedua ovarium, metastasis pada panggul 70%

Stadium III lesi tumor pada satu atau kedua ovarium, metastasis panggul atau bagian dalam abdomen atau retroperitoneal 60%

Stadium IV metastasis lokal jauh, metastasis paru-paru 17%

Stadium kanker ovarium pada metode pengobatan dan hasilnya memiliki makna yang berarti. Letak, ukuran, ada tidaknya kecenderungan penyebaran akan mempengaruhi dokter dalam menentukan metode pengobatan. Selain itu, faktor umur, masih tidaknya masa menstruasi dan kondisi kesehatan juga akan mempengaruhi metode pengobatan dan prognosis.
Apa saja metode pengobatan kanker ovarium ?

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode pengobatan kanker ovarium adalah berdasarkan umur pasien, status perkawinan, tahap klinis, jenis jaringan, diferensiasi sel, besar kecilnya tumor dan tingkat kesuburan.

1.Operasi : (1)operasi tumor saja (termasuk rahim); (2) Operasi tumor maksimal; (3) Sewaktu tumornya mengalami metastasis, akan melakukan operasi pada organ panggul

2. Metode pengobatan gabungan dengan operasi adalah kemoterapi dan radioterapi. Melalui sinar dan obat kemo untuk membunuh sel kanker, dengan begitu akan mencapai tujuan tingkat kesembuhan yang tinggi.

3.Terapi minimal invasive : pisau Ar-He, terapi intervensi, penanaman partikel radioaktif, kombinasi herbal modern, terapi target gen dan beberapa metode pengobatan lainnya. Terapi ini adalah minimal invasive, tidak ada rasa sakit, dengan tepat membunuh sel tumor.

0 komentar :

Posting Komentar